Diposkan pada Nasehat Untuk Wanita Muslimah

Menikah, bismillah …


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah sekian lama akhirnya nulis lagi, mudah-mudahan bisa sampai finish. Bagaimana kabar teman-teman? semoga senantiasa sehat dan dalam lindungan-Nya. Aamiin.. Sebelum saya menulis tentang tema pernikahan ini saya ingin menginformasikan terkait pandemi covid-19

Jangan panik!

Yuk, jaga kebersihan diri dan lingkungan serta jaga daya tahan tubuh kita supaya terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk virus covid-19.

Semoga pandemi ini segera berakhir dan bisa beraktivitas normal kembali. Aamiin..

Awal tahun 2019 nenek sudah mulai menyinggung tentang pernikahan, menanyakan siapa teman dekatku, dan kapan aku menikah. Wajar jika nenek menanyakan hal itu, mungkin karena adikku sudah menikah, selain itu karena umurku juga sudah cukup untuk menikah, bahkan lebih dari cukup.

27 tahun, Alhamdulillah… beberapa bulan lagi. Semoga semakin berkah. Aamiin…

Banyak yang berasumsi jika wanita berumur 27 tahun seharusnya sudah menikah bahkan mempunyai anak. Namun, tidak untuk sebagian orang termasuk aku pribadi. Selain beribadah kepada-Nya, tujuan menikah adalah menyatukan aku dan dia (belum tahu siapa), dua keluarga yang mungkin mempunyai pola pikir dan sudut pandang yang berbeda dan tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah, yaitu:

1. Komitmen

Pernikahan bukan hanya sekadar “aku ingin menikah denganmu”, tetapi bagaimana menjalani sisa umur hidup kita mempertanggungjawabkan peran kita sebagai pasangan yang baik.

Jadi, berkomitmen untuk menikah adalah berjanji kepada pasangan menemaninya seumur hidup kita dan bertanggung jawab atas segala konsekuensinya.

Contoh: setia terhadap pasangan, menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, serta menjadi support system.

2. Komunikasi

Menurutku, cara berkomunikasi adalah salah satu point penting dalam menjalani suatu hubungan yang harmonis, terutama dalam pernikahan. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada pasangannya sendiri.

Kunci komunikasi yang baik adalah jangan sungkan untuk mengeluarkan pendapat atau keinginan kita terhadap pasangan, memahami sudut pandang pasangan dan saling menghormati.

Misalkan, aku pribadi cenderung sensitif terhadap kata-kata kasar dan tidak bisa mendengar nada tinggi, jadi aku memberi tahu pasangan untuk berusaha tetap lembut dan mendiskusikan suatu hal apapun dengan bijak.

3. Manajemen Keuangan

Setiap keluarga mempunyai cara tersendiri dalam mengelola keuangan. Sebelum menikah diskusikan dengan pasangan tentang siapa yang akan bekerja, estimate pendapatan, pengeluaran dan target keuangan setelah pernikahan.

Contoh: sejak dini aku selalu diajarkan untuk mandiri dan tidak merepotkan orang lain, jadi aku berusaha menghindari hutang dan menabung untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. Beri tahu pasangan tentang prinsip keuanganmu, untuk mengantisipasi hal-hal diluar dugaan.

4. Kondisi Keluarga

Seperti yang sudah dibahas di atas salah satu tujuan menikah adalah menyatukan dua keluarga dengan segala macam karakter dan cara pandang masing-masing keluarga.

Jelaskan kepada pasangan sebelum menikah bagaimana karakter keluarga kamu, supaya pasangan bisa memahami dan mengerti apa tindakan yang harus di lakukan.

Misalkan : Keluarga di salah satu pihak cenderung religius dan halus, tentunya kita harus bisa beradaptasi untuk hal ini bukan.